Jumat, 19 Desember 2008

Karya andi suandi

Karya andi suandi

Karya andi suandi

Karya andi suandi

Pendapat/ komentar tentang karya Andi Suandi

Beberapa pendapat tentang karya-karya Andi Suandi ;

Pelukis Andi Suandi, adalah pelukis yang sudah sangat kaya dengan pengalaman kreatif, ada perjalanan kreatif dan spritual yang kental ketika menyaksikan karya-karyanya, walau kita tidak mengerti dengan garis-garis patah yang tak jelas bentuknya dan sapuan warna, tetapi kita dapat merasakan keheningan yang mencekam. Renungan dan kontemplasi yang dilakukan pelukis Andi Suandi menunjukan kekayaan dan pengalaman kreatif dan batinnya. Saya akui bahwa beberapa lukisan Andi Suandi menyentuh rasa saya. Masa depan seni lukis Indonesia akan diperkaya dengan karya-karya Andi Suandi dan saya tidak heran jika kelak lukisan-lukisan Andi Suandi akan menjadi bagian dari gerakan lukisan Abstrak yang dicatat oleh sejarah. ( Bp. Todung Mulya Lubis SH, Praktisi Hukum).
___________

Secara umum, lukisan-lukisan abstrak Andi Suandi memperlihatkan permainan garis dan ruang dalam suatu bidang hampar berwarna yang terkesan sepi. Garis-garis sugestif yang mengambang diantara suatu bidang-bidang kosong yang mengisyaratkan ketakterbatasan. Suasana liris dan puitik umumnya memang terpancar pada lukisan-lukisan Andi Suandi, yang menggiring kita pada suasana kasamaran, tetapi bukan ketemaraman. Kesamaran masih mengisyaratkan adanya celah-celah cahaya dan ruang yang bisa menimbulkan sejumlah tanda tanya. Dan pada saat kita mencoba menebaknya, celah-celah ruang dan helaan garis-garis yang mengambang itu menjadi kian misteri. ( Bp. Chandra Johan, pelukis, kurator & mantan anggota Dewan Kesenian Jakarta)


___________

Saudara Andi Suandi adalah seorang pendidik, sekaligus seorang pelukis. Dua dunia yang berbeda, namun padanya justru kedua hal tersebut berinteraksi, saling menstimulir, memberi inspirasi pada proses kreatifitasnya dalam berkesenian. Andi Suandi tidak ingin banyak bicara secara lisan, ia mencoba mencari solusi-solusi yang ia tawarkan dalam lukisannya. ( Ibu. Niniek L. Karim, Artis & psycologi)

Isyarat dan bahasa spritual itu dibiarkan saja meledak dan mengalir dengan lancar oleh Andi Suandi yang dengan sengaja membuka katub-katub penghalang yang bisa mengganggu luapan emosi itu yang merembes lewat nadi darah dan jari-jemarinya, disinilah terlihat jelas bagaimana ia menguras tenaganya untuk menyalurkan hasil muntahan-muntahan akumulatif dari pencerapan pengamatannya terhadap kekinian dan melontarkan jawaban demi jawaban dari hasil perenungannya terhadap lingkungan disekitar dan terhadap apa yang sedang terjadi. ( Bp. Merwan Yusuf, kurator & pengamat seni lukis )


____________

Andi Suandi saya kenal 10 (sepuluh) tahun yang lewat, ia bersama teman seangkatannya bergabung dengan sanggar pelukis jakarta sekitar 2 (dua) tahun di kuningan Jakarta. Dari dulu ia memang berkecenderungan melukis abstrak, kendati ia juga memiliki ketrampilan melukis realis yang kuat. Lukisan Andi yang bagi saya adalah abstrak ini, menunjukan ia seorang modernis asli, pengalaman batinnya serta ketrampilannya melukis, bisa membuat karya yang hebat. Pada langkah sekarang, karya andi sangat matang dengan penguasaan element seni, selanjutnya tergantung dia. Mari kita hantar pelukis Indonesia ini kegerbang masyarakat modernis, tanpa ada rasa gagap dan sangsi. ( Bp. Hardi, pelukis)

_________________

Andi admits to having grown out of symbolism in forms and thinks more in terms of the colors and movement he generates in the eye of the viewer from one section of the canvas to another. Sometimes Andi leaves a space between each of the panels to symbolize a continuation or a new phase or perhaps a breakdown of the meanings so powerfully projected in a burst of vivid color or a seamless fusion of well blended hues. ( By; Pavan Kapoor, The Jakarta Post )

_____________


Pada karya-karya Andi Suandi, terlihat cukup percaya diri mengekspresikan emosinya dengan tekstur-tekstur atau kolase yang diyakini sangat mengandung nilai estetika, bahkan pada beberapa karya kertasnya dengan acrilic, ia bebas mencoret-coret bagian bidang pada kertasnya tersebut dengan tinta “spritual” pulpen. Kendati tetap mengandung ketegasan, Andi kelihatan lebih mempercayai sapuan-sapuan warna yang tipis yang menggambarkan ketenangan jiwa ma’rifatnya. Untuk mendukung kekuatan karya-karyanya, Andi juga kelihatan agak menafikan dominasi warna-warna primer berbidang luas, sebagaimana kebanyakan karya-karya abstrak selama ini. ( By ; Rio, Harian Aksi )

______________

Andi Suandi, sebagaimana sudah kian dikenal dalam kancah perbincangan seni rupa (murni), khususnya di lokus Jakarta adalah seorang pelukis muda. Mengamati lukisan Andi Suandi pada periode abstraknya, acapkali ia membubuhkan tempelan atau kolase guntingan koran, majalah yang disapu dengan cat secara acak, ditorehkan garis-garis, mengusak-usak dramatik. Tabiat estetikal semacam itu, memberikan impresi lukisan Andi nampak sering masif tekstural, tetapi tetap terkesan berat, menekan dan juga sendu, gelisahpun melantun perlahan sebuah suasana religius. Sekarang andi menempatkan fungsi dan makna garis bak ungkapan sehari-hari “Sesuatu hal agaknya telah menjadi garis hidup seseorang” ( Sdr. Puguh Tjahyono, pelukis, pengelola kafe seni “Darmint”)

Karya andi suandi

Peziarah #2 acrilic on canvas 200x140Cm